Hai, aku CoPast dari blog aku ya... Jangan plagiatrism!
My Best Friend Is A Ghost!?!?
Oleh : Orin
Namaku Fasya, aku sekolah di The Saint School. Sekolah itu terkenal "angker", aku jadi ngeri sekolah disini. Tetapi, aku bukan menilai sekolah karena tampilan, pelajaran, keselamatan, melainkan menilainya dengan cara aku BERGAUL. Bila teman-temanku jahat, well, byebye!
Tetapi, guru-guru di sekolahku udah mulai g*la karena melihat arwah-arwah misterius di balik jendela ruangan musik. Konon, ada seorang anak yang memainkan piano di ruang musik, dan, tiba-tiba, dia pingsan. Akhirnya, anak itu dibawa ke rumah sakit. Saat mau diperiksa, anak itu menghilang, entah ke mana.
Sesudah kejadian itu, arwah anak itu mulai terlihat di balik jendela ruangan musik. Walaupun begitu, ekstrakulikuler seperti Seni Musik, SBK, dll, tetap berjalan lancar, walaupun anak itu masih berkelilingan…
"Fasya Anastasia!" teriak Miss Hedley memanggil namaku. Aku langsung berlari menuju Miss Hedley. Miss Hedley pun mulai menjelaskan apa yang harus kulakukan.
"Fasya, kamu kan ketua kelas, sekarang tolong ambilkan map hijau yang bertulisan 'HEDLEY' yang ada di ruang musik." kata Miss Hedley dengan suara lantang.
Aku pun kaget. "Ruang… Musik? Kenapa tidak bendahara saja, Miss?" kataku, agak merinding, dan menengok ke Susie, bendahara kelasku.
Miss Hedley menengokku dengan muka kecewa. "Ya sudah, kamu dan Susie, sekarang!" kata Miss Hedley dengan agak bentak.
Aku pun langsung mengajak Susie, kami berjalan ke lantai bawah dengan penuh takut. "Fasya, kenapa sih, harus sama aku ke ruang musiknya?" tanya Fasya, agak kecewa.
"Duh, maaf ya Su! Aku takut soalnya, tentang… Arwah anak itu!" jawabku dengan suara lantang. Susie pun menatapku dengan kecewa.
Aku dan Susie terus berjalan, dan sampailah kami di depan ruang musik. Tiba-tiba, jatuh kertas kecil. Aku dan Susie mengambilnya, dan membacannya. Isinya adalah…
From : Trisya
To : Fasya and Susie
Hai Fasya dan Susie! Maafkan aku sudah menggangu semua murid di kelas kamu, guru-guru kamu, dan semua orang yang melihat aku dibalik jendela ruang musik. Aku sebenarnya ada janji dengan kalian, pasti kalian tidak mengingatku, bukan? Aku Trisya, aku dulu sahabat kalian, tetapi itu saat kamu masih TK. Aku mau mengunjungi sekolah kamu, lupa aku sakit… Ceritanya masih panjang. Aku selalu disini, menunggu kalian. Sekarang aku akan memperlihatkan diriku.
Sesudah membaca surat itu, surat itu menghilang. Munculah sosok 'Trisya' itu.
"Tri… Trisya!" kataku sekompak dengan kaget. Arwah Trisya mengganguk. Trisya sebuah map hijau bertulisan 'HEDLEY'.
Aku pun mengambilnya. "Makasih…" Jawabku gugup. Trisya hanya mengganguk dengan senyum. Aku dan Susie pun pamit.
"Maaf ya Trisya, kami nggak bisa lama sama kamu. Ada tugas nih." kata Susie kepada Trisya. Trisya pun kecewa.
"Oh… Ya sudah, nanti kunjungi aku ya." jawab Trisya, dan tiba-tiba menghilang.
Semenjak itulah, aku dan Susie mulai sering ke ruang musik, dan masuk kedalam. Kami senang bermain bersama Trisya. Kami pun menjelaskan yang lain, dan sekarang ruang musik sudah menjadi tempat yang ceria dan ramai.
-TAMAT-
Bagus nggak? Maaf ya kalau jelek :(.
Label: Cerita Karya Orin, Cermis, Orin
Hello~
aku suka ceritanya. lucu. kupikir bakal merinding habis bacanya, eh ternyata nggak *phobia mode:on*
Terus menulis ya dek ^^
Arisa Nya: Iya, makasih ya ... Maaf aku yang jawab, soalnya aku juga admin blog ini, alias pembuat blog ini.
Arisa Nya : Makasih! Terimakasih :)
Posting Komentar
<< home ♥